Pimpinan DPRD
MUHAMMAD SYAHRUL MUNIR, S.S., M.Hum.
Jabatan :
LUTFI DHAWAM, S.H.
Jabatan :
MUJID RIDUAN, SH.
Jabatan :
H. AHMAD NURHAMIM, S.Pi., M.Si
Jabatan :
Anggota DPRD
Berita Komisi
Aksi unjuk rasa dari Gepal, Forkot, dan PMII menyuarakan kegagalan Smelter Freport memberi kesejahteraan bagi masyarakat Gresik
Sekitar 100 massa melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Gresik, Kamis (24/10/2024). Massa dari Gepal, Forkot, dan PMII bersatu menyuarakan kegagalan smelter Freport memberi kesejahteraan bagi masyarakat Gresik. Setidaknya ada 4 tuntutan utama dalam aksi hari ini, antara lain: Prioritaskan rekrutmen tenaga kerja local untuk menekan pengangguran di Gresik Transparansi dan investigasi tuntas terkait penyebab kebakaran Peningkatan standar keamanan dan keselamatan bagi pekerja dan warga sekitar Keterbukaan komunikasi antara manajemen smelter dan masyarakat Massa menilai Freeport masih sering melakukan pelanggaran, utamanya rekrutmen tenaga kerja. Banyak pekerja yang bukan berasal dari Gresik, bahkan untuk kategori pekerjaan kasar pun, dikerjakan oleh tenaga kerja asing. Pihaknya sudah sering melakukan diskusi, namun Freeport tetap acuh dan tidak ada kejelasan. Belum lagi masalah lemahnya standar keselamatan dan tata kelola industri, terbukti dengan kejadian kebakaran di unit asam sulfat beberapa hari yang lalu. Menanggapi aspirasi massa, M. Zaifudin, S.Pd selaku Ketua Komisi IV berharap bisa mendapatkan data, baik data kependudukan maupun data tenaga kerja sebagai dasar hearing lanjutan. Sementara itu, Ketua DPRD, M. Syahrul Munir, S.S, M.Hum berniat segera memanggil stakeholder terkait, antara lain, Disnaker, Dispendukcapil, Imigrasi, Freeport serta JIIPE. Syahrul Munir berharap Freeport bisa memberikan klarifikasi terkait penyerapan tenaga kerja lokal, kejadian ledakan, maupun realisasi CSR untuk masyarakat sekitar. Setelah itu, kedepannya, Freeport bisa lebih terbuka dalam menjalin komunikasi dengan masyarakat lokal dan mendengarkan aspirasi warga untuk menghindari konflik sosial di masa depan.
Aksi unjuk rasa dari Gepal, Forkot, dan PMII menyuarakan kegagalan Smelter Freport memberi kesejahteraan bagi masyarakat Gresik
Sekitar 100 massa melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Gresik, Kamis (24/10/2024). Massa dari Gepal, Forkot, dan PMII bersatu menyuarakan kegagalan smelter Freport memberi kesejahteraan bagi masyarakat Gresik. Setidaknya ada 4 tuntutan utama dalam aksi hari ini, antara lain: Prioritaskan rekrutmen tenaga kerja local untuk menekan pengangguran di Gresik Transparansi dan investigasi tuntas terkait penyebab kebakaran Peningkatan standar keamanan dan keselamatan bagi pekerja dan warga sekitar Keterbukaan komunikasi antara manajemen smelter dan masyarakat Massa menilai Freeport masih sering melakukan pelanggaran, utamanya rekrutmen tenaga kerja. Banyak pekerja yang bukan berasal dari Gresik, bahkan untuk kategori pekerjaan kasar pun, dikerjakan oleh tenaga kerja asing. Pihaknya sudah sering melakukan diskusi, namun Freeport tetap acuh dan tidak ada kejelasan. Belum lagi masalah lemahnya standar keselamatan dan tata kelola industri, terbukti dengan kejadian kebakaran di unit asam sulfat beberapa hari yang lalu. Menanggapi aspirasi massa, M. Zaifudin, S.Pd selaku Ketua Komisi IV berharap bisa mendapatkan data, baik data kependudukan maupun data tenaga kerja sebagai dasar hearing lanjutan. Sementara itu, Ketua DPRD, M. Syahrul Munir, S.S, M.Hum berniat segera memanggil stakeholder terkait, antara lain, Disnaker, Dispendukcapil, Imigrasi, Freeport serta JIIPE. Syahrul Munir berharap Freeport bisa memberikan klarifikasi terkait penyerapan tenaga kerja lokal, kejadian ledakan, maupun realisasi CSR untuk masyarakat sekitar. Setelah itu, kedepannya, Freeport bisa lebih terbuka dalam menjalin komunikasi dengan masyarakat lokal dan mendengarkan aspirasi warga untuk menghindari konflik sosial di masa depan.